Selamat datang di blog saya… Terima kasih sudah mengunjunginya.
Sebelumnya, bagi yang belum mengetahui, saya, Adelheid Anna Julia, seorang pengajar Decoupage di Indonesia yang bersertifikat Internasional.
Namun di Indonesia, belum banyak yang mengetahui secara jelas apa itu seni Decoupage. Untuk itu, saya membuat tulisan ini supaya dapat memberi gambaran yang lebih jelas mengenai seni Decoupage.
Pengenalan mengenai seni Decoupage
Di Indonesia, seni Decoupage masih tergolong baru, atau bisa dikatakan baru saja populer. Padahal sebenarnya Decoupage ini sudah ada sejak lama. Diduga, seni ini berasal dari Siberia Timur yang saat itu digunakan untuk mendekorasi pemakaman mereka.
Dari Siberia, seni ini masuk ke Cina, dan pada abad ke-12, mereka menggunakan teknik Decoupage untuk mendekorasi lentera, kotak penyimpanan, jendela, dll.
Pada abad ke-17, seni Decoupage ini masuk kemudian masuk ke Eropa melalui perdagangan di Italia dan terus berkembang hingga sekarang.
Kata “Decoupage” itu sendiri berasal dari Bahasa Perancis tengah: “Decouper”, yang artinya “memotong”.
Itulah sedikit sejarah mengenai seni Decoupage di dunia. (sumber: Wikipedia).
Karena masih baru di Indonesia, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan seputar seni Decoupage ini yang sering dilontarkan kepada saya. Untuk itu saya mencoba meluangkan waktu untuk menulis blog ini, agar dapat sedikit membantu orang-orang yang ingin tahu apakah itu seni Decoupage dan supaya tidak salah pemahaman.
Apa sih Decoupage itu? Melukis ya??
Ini pertanyaan yang paling sering dilontarkan. Dari Namanya saja sudah berbeda… jadi, tentu saja, Seni Decoupage bukan Seni Lukis. Meski keduanya menggunakan cat dan kuas sebagai bahan dasar dan peralatan utamanya, namun kedua seni ini berbeda. Decoupage adalah seni memotong kertas bergambar (disebut: kertas decoupage), kemudian setelah dipotong, gambar-gambar tadi ditempel pada media yang sudah diwarna menggunakan cat. Teknik mewarna media ini bermacam-macam, dan biasanya menggunakan peralatan atau media beraneka macam sehingga menciptakan motif yang indah. Tidak hanya sekedar menempel, namun gambar-gambar tadi diatur dan diserasikan dengan warna-warna yang serasi untuk menciptakan suatu karya seni yang indah.
Kalau saya tidak bisa melukis, apa bisa belajar seni Decoupage?
Pertanyaan ini, lagi-lagi mengacu kepada pertanyaan pertama tadi. Karena banyak yang mengira seni Decoupage ini sama dengan seni melukis, jadi belum-belum sudah mengantisipasi diri dengan pertanyaan ini. Jadi bagi yang tidak bisa melukis dan ingin belajar seni Decoupage, boleh dan bisa kok. Dalam seni decoupage, lebih dibutuhkan ketelitian dan ketelatenan dalam hal menggunting, namun tetap menggunakan permainan warna agar hasil karya menjadi indah.
Kalau tidak punya bakat seni, bisa tidak belajar seni Decoupage?
Kadang-kadang saya bingung dengan pertanyaan ini… bingung bagaimana menjawabnya. Tidak sedikit orang bertanya hal ini kepada saya. Menurut saya pribadi, bila tidak memiliki bakat dan minat terhadap seni, tidak akan tertarik untuk mencoba atau belajar seni Decoupage ini… melirik pun mungkin tidak. Jadi biasanya orang yang menanyakan hal ini, sudah pasti memiliki bakat seni atau minat terhadap dunia seni, namun kadarnya yang berbeda. Bagi yang memiliki bakat seni tinggi, akan dapat menguasai atau belajar seni Decoupage ini dengan cepat dan bahkan bisa menciptakan kreasi atau teknik sendiri di kemudian hari.
Yang kedua, menurut saya, bila seseorang benar-benar tidak memiliki bakat seni, apakah bisa belajar seni decoupage?
“Belajar” tidak dilarang lho! Namanya juga tidak tahu dan tidak bisa, makanya “belajar”. Tinggal hasilnya saja nanti akan menjadi seperti apa tergantung ketekunan, minat dan kadar bakat seseorang tersebut. Dan kembali lagi seperti perkataan saya sebelumnya, bila tidak ada minat dan bakat di dunia seni, biasanya seseorang akan enggan untuk mempelajari hingga mendalam.
Semoga sedikit ulasan ini dapat membantu. Bagi Anda yang ingin belajar seni Decoupage, bisa menghubungi Adelh Gifts dan bisa juga melihat-lihat program kursus Decoupage yang ada di Adelh Gifts.
You must be logged in to post a comment.